4

Be Mine, Please.. {Part 6}

Chansung’s POV

Aku lihat mobil Appa sudah terparkir di garasi rumah. Ah ya, aku ingin membicarakan soal perjodohanku dengan Se Na.

Tok tok. Kubuka pintu ruang kerja Appa lalu masuk ke dalam. “ada apa lagi?” tanyanya dingin.

“aku mau bicara”

“soal apa?”

“perjodohanku dengan Se Na, aku tidak bisa menerimanya”

“waeyo? Bukankah kalian pernah pacaran? Lagipula kalau kau menolak perjodohan ini, akan berdampak buruk pada perusahaan kita”

Aku mendecak sebal, “perusahaan? Appa menjualku! Kau menjual anakmu sendiri!” bentakku.

BRAAK! Appa memukul meja kerjanya, “kau pikir selama ini kau hidup darimana?! Kau mau perusahaanku bangkrut dan kita jatuh miskin?!”

“lebih baik aku hidup miskin daripada hidup dengan berlimpah kekayaan tapi aku juga harus hidup dengan wanita itu” jawabku sinis lalu pergi meninggalkan ruangan Appa.

Seharusnya aku tau dari awal tujuan Appa menjodohkanku, pasti untuk perusahaannya. Appa memang akan mengorbankan semua hal termasuk aku dan Oemma untuk perusahaannya.

Aish, mungkin aku akan lebih bahagia kalau Oemma membawaku dulu. Kemana dia?

Aku putuskan untuk mandi dan pergi bersama Khun dan Taecyeon. Aku butuh hiburan.

Kami bertemu di sebuah cafe, tempat kami biasa bertemu. Saat aku datang, aku melihat Khun sudah duduk disebuah meja. Aku lalu menghampirinya.

“yaak, Hwang Chansung ada apa? Kau bilang ada yang mau kau ceritakan? Apa ini soal wanita?” sambut Nickhun sedikit menggodaku.

Aku tersenyum simpul lalu duduk di depannya, “yah begitulah, kau tau Shin Ri Jung kelas 2-A?”

Ia berpikir sejenak dan mengangguk, “ada apa dengannya?”

“haah.. dia hamil” jawabku singkat.

“lalu? Apa hubungannya denganmu?”

“apa hubungannya? Aku ayah dari anak yang dikandungnya!”

“mwo? Bukankah kau tidak menyukainya?” tanyanya lagi.

Tiba-tiba seseorang menepuk punggungku, “yak! Beraninya kalian memulai cerita tanpaku” ucap Taecyeon lalu duduk di sebelah Nickhun.

“kau datang terlambat, itu resikomu Taec..” ledek Nickhun.

Setelah aku memesan secangkir capuccino hangat, aku memulai kembali ceritaku. Mulai dari hubunganku dengan Ri Jung, perjodohanku dengan Se Na, “tunggu.. maksudmu Lee Se Na sunbae kita dulu? Mantan kekasihmu?” potong Taecyeon tiba-tiba.

Aku mengangguk dan menatapnya heran, “wae?”

“ehm, kemarin dia menelponku, dan memintaku untuk datang ke apartemennya..”

“lalu?” tanya Nickhun penasaran.

“ia memintaku untuk tidur bersamanya”

“aku yakin kau tidak menolaknya, bukan?” goda Nickhun.

Aku lihat Taecyeon mengangguk pelan. “aish, wanita itu benar-benar brengsek!”

“Chansung-ah nianhaeyo, aku tidak tau kau..”

“aniyo, aku tidak marah denganmu. Aku tidak peduli kau tidur dengannya”

“ah ya, lanjutkan lagi ceritamu” pinta Nickhun.

Aku menarik nafas panjang, “kalian ingat Jung Jinwoon?”. Mereka mengangguk serempak.

“orang tua Ri Jung menjodohkannya dengan Jinwoon. Haah.. Apa dunia ini benar-benar sempit?”

“jeongmalyo? Apa Ri Jung menerimanya?” ucap Taecyeon tak percaya.

Aku mengangguk lemas, “Appanya sangat keras, dan lagi Jinwoon mengaku kalau dia ayah dari anakku”

Continue reading

6

Be Mine, Please.. {Part 4}

“aku ingin kau bertunangan denganya”

“mwo?”

“kenapa? Aku sudah capek melihatmu bermain wanita terus, sudah waktunya kau serius”

Tok tok

“seogsanim, mobil anda sudah siap” ucap seorang pelayan.

Appa langsung membereskan tasnya “nanti kita bicarakan lagi setelah aku pulang dari Jepang”

Aku hanya diam memandang kepergian Appa. ‘aish bagaimana kalau Appa tau siapa orang tua Ri Jung?’ keluhku dalam hati.

~~~

Ri Jung’s POV

Kenapa sedari tadi perasaanku tidak enak saja ya?

TOK TOK

“Ri Jung, makan malam sudah siap” panggil Oemma dari luar pintu. “ne, sebentar lagi aku turun..” jawabku setengah berteriak.

Sesampainya diruang makan aku celingukan mencari Appa, “kemana Appa?” tanyaku pada Oemma yang sedang duduk sendiri di meja makan. “Appa sedang bertemu dengan teman lamanya, jadi tidak makan dirumah”

Aku mengangguk mengerti dan mulai menyantap makan malamku. Makan malamku yang hanya bersama Oemma malam ini cukup terasa sunyi.

KRIIIIING~

Oemma beranjak dari duduknya dan mengangkat telpon. “Yeoboseyo?”

“ah ne, hati-hati yeobo” Oemma menutup telefonnya dan kembali duduk.

“Appa?” tanyaku pada Oemma yang mulai menyatap makanannya lagi. Oemma mengangguk singkat, “Appa tidak bisa pulang malam ini. Dan saat Appa pulang besok, ia ingin berbicara denganmu”

Entah kenapa aku mempunyai firasat yang buruk tentang hal ini. Ap yang mau Appa bicarakan?

Paginya aku berangkat sekolah seperti biasa menggunakan bis. Chansung oppa tidak aku bolehkan menjemputku karena takut ketahuan.

“Seo Chan-ah!” panggilku pada Seo Chan yang tengah berjalan di koridor. Ia menoleh dan melambai padaku, “bagaimana?”

Aku mengerutkan dahiku, “bagaimana apanya?” tanyaku heran. “kau dan Chansung sunbae?” tanyanya lagi.

“biasa saja”

“aish jinjja? Kau menginap dirumahnya, dan tak mungkin hanya jawaban ‘biasa saja’ yang aku dapatkan darimu”

“jawaban apa yang kau mau? Aku memang menginap dirumahnya dan aku tidur” jawabku singkat dan melengos jalan mendahuluinya. “yak! Ri Jung tunggu aku!”

Pada jam istirahat aku dan Chansung oppa pergi ke atap sekolah untuk makan bersama. Tapi ia terlihat aneh, “oppa waeyo?” tanyaku ang heran melihatnya.

“naega? Ani, nan gwaenchana..”

“jinjjayo? Apa bekalnya tidak enak?”

“mwo? Ani ani, bekalmu sangat enak jagiya~”

Aku hanya tersenyum simpul mendengar jawabannya. Aku tau ia menyembunyikan sesuatu dariku.

~~~

“gomawoyo oppa..” ucapku saat turun dari motornya. Ia hanya tesenyum lalu pergi begitu saja, tidak biasanya ia begini.

Sesampainya didepan rumah aku melihat mobil Appa sudah terparkir rapih. Ah ya, apa yang ingin bicarakan denganku?

“aku pulaang~!” sahutku saat memasuki rumah. Aku melihat Appa dan Oemma sedang duduk di ruang keluarga. Oemma memberiku isyarat untuk menghampirinya. Aih, pasti ini pembicaraan yang serius.

“Ri Jung, Appa ingin setelah kau lulus nanti..”

“yeobo, apa tidak sebaiknya Ri Jung mengganti pakaiannya dulu?” tiba-tiba Oemma memotong. Appa menggeleng, “lebih cepat lebih baik Rin Ye”

Aku semakin bingung. Appa menatapku, “Ri Jung, Appa akan menjodohkanmu”

“mwo?! Oemma, jeongmalyo?” tanyaku tidak percaya. Oemma mengangguk meyakinkanku.

“Appa waeyo? Apa Appa pikir aku tidak bisa mencari pendamping hidupku sendiri?! Lagipula aku masih ingin meneruskan sekolahku!” aku beranjak dari dudukku dan dengan segera meninggalkan ruangan itu.

Aku tidak percaya, setelah Appa melarangku untuk berhubungan dengan Chansung oppa, sekarang Appa mau menjodohkanku dengan namja yang bahkan belum pernah aku temui sama sekali.

TOK TOK

“Ri Jung, bolehkah Oemma masuk?”

“ne”

Cklek. Oemma menghampiriku. “Oemma, kenapa Appa sangat egois seperti ini?” tangisku mulai pecah.

Oemma memelukku, “Ri Jung-ah, Oemma sendiri tidak tau kenapa semendadak ini. Maafkan Oemma, kau tau Appamu seperti apa”

“keundae, aku mempunyai pilihanku sendiri. Dan yang pasti aku berhak menentukannya”

“mianhae, turuti saja Appamu, mungkin nanti kau akan menyukainya” ucap Oemma lalu berdiri dan meninggalkan kamarku.

DRRT DRRT DRRT DRRT

Aku meraih ponselku. Chansungie oppa calling..

Aku mengabaikan panggilannya. Aku tidak tau bagaimana berbicara padanya. Besokpun aku tidak tau bagaimana kalu aku bertemu dengannya. Aku merasa telah mengkhianatinya.

~~~

Chansung’s POV

“kemana dia? Tidak biasanya ia datang terlambat. Bel istirahat sebentar lagi berbunyi” gumamku kesal karena terlalu lama menunggunya di atap tempat kami biasa makan bekal.

Kruuuuk~

Continue reading

3

Be Mine, Please? {Part 1}

Ri Jung’s POV

Kyaaaaa… teriakku dan para siswi lainnya saat melihat bintang sekolah kami yaitu Hwang Chansung memasuki gerbang sekolah. Entah sejak kapan, berdiri bersama segerombolan siswi didepan gerbang sekolah setiap pagi menjadi kebiasaanku.

“Yak! Ri Jung ah~ apa kau tidak lelah selalu berdiri di tempat itu setiap pagi?” tanya Chan Ji saat kami berjalan menuju kelas.

“Mwo? Lelah? Tidak ada kata lelah untuk memuja seorang Hwang Chansung” jawabku dengan mata berbinar-binar.

Aku adalah siswi kelas 2 di Seoul American High School. Hwang Chansung adalah sunbaeku, dengan susah payah aku belajar dengan giat dan akhirnya aku berhasil masuk sekolah ini (T.T) selain untuk memenuhi permintaan orang tuaku, juga untuk mengejar Chansung oppa.

Bel istirahat berbunyi, aku dan teman-temanku langsung menuju kantin untuk mengisi perut kami yang sudah sangat kosong. Pelajaran fisika barusan sangat menguras tenaga ==’

“Ah!” seseorang menabrakku dan aku jatuh ke lantai.

“Agassi, gwaenchana?” tanya orang yang menabrakku sambil mengulurkan tangannya.

“Kalau jalan lihat-lihat dong!” jawabku marah tanpa melihat orang itu.

“Ah, mianhaeyo agassi..” aku mengangkat kepalaku dan menyadari siapa yang sedang berbicara padaku. Hwang Chansung.

Aku langsung berdiri dan refleks memeluknya.

“Hei, ada apa dengan gadis ini?” tanya seorang laki-laki yang sedari tadi berdiri disebelah Chansung, Taecyeon teman dekat Chansung.

“Molla..” jawab Chansung.

“Ri Jung ah~ sudahlah, ayo kita pergi ke kantin” ucap Seo Chan menarik tanganku.

“Oppa~ saranghaeyooo~~” kataku yang sudah melepaskan pelukanku.

“Naddo saranghaeyo agassi..” jawabnya berlalu pergi.

~~~

“Kalian dengar barusan? Chansung oppa membalas perasaanku!” ucapku antusias saat berada di kantin.

Teman-temanku hanya diam memperhatikanku.

“Kau tau, ia selalu berkata seperti itu ke setiap perempuan” jawab Min Young yang membuyarkan kesenanganku.

“Yak! Min Young, kau tidak bisa melihatku senang sedikit?” protesku. Tapi apa yang dikatakan Min Young benar, Chansung oppa memang terkenal playboy disekolah ini.

“Yak! Cepat habiskan makanan kalian! Nanti keburu bel” perintah Ri Ra yang sudah muak dengan perdebatan kami.

“Aku akan bertekad untuk membuat Chansung oppa menyukaiku! Mulai besok aku akan membuatkannya bekal” ucapku bersemangat.

Keesokkan harinya..

“Kau mau kemana Ri Jung?” tanya Chan Ji saat melihatku terburu-buru keluar kelas saat bel istirahat.

Aku mengangkat kotak bekal yang ada di tanganku. “Tentu saja memberikan ini”

Jantungku berdebar sangat kencang, aku tau kalau perbuatanku ini sangatlah nekat. Terlihat banyak tatapan yang memandangku tidak suka saat aku memasuki kelas Chansung oppa, tepatnya tatapan membunuh.

“Oppa..” aku memberanikan diri untuk memanggilnya yang sedang berkumpul dengan Taecyeon dan Nickhun oppa.

“Ah, ada apa agassi?” jawabnya dengan santai.

“A..aku hanya ingin memberikan ini..” ucapku terbata-bata karena pasti wajahku sudah sangat memerah (*//////*)

“Untukku? Gomawoyo agassi~” ucapnya. Aku hanya mengangguk dan berbalik lalu pergi.

~~~

Aku senang sekali karena Chansung oppa mau menerima bekal pemberianku. Aku bangun pagi sekali untuk membuat bekal lagi.

Entah karena terlalu bersemangat atau apa aku sampai di sekolah sangat pagi, sekolahpun masih sangat sepi.

Sesampainya dikelas aku sangat terkejut melihat meja dan kursiku yang sudah berantakan. Ada apa ini?

Aku membalikkan mejaku, aku kembali dikejutkan oleh tulisan yang ada di mejaku.

JAUHI HWANG CHANSUNG ATAU KAMI AKAN BERTINDAK!!

Haah, ini pasti ulah siswi-siswi yang melihatku ke kelas Chansung oppa kemarin. Aku merapihkan posisi meja dan bangkuku dan bergegas ke ruang perlengkapan untuk mengambil lap dan membersihkan mejaku.

“Haah, akhirnya bersih juga..” ucapku puas melihat mejaku yang sudah kembali kinclong.

“Jangan harap dengan ulah mereka ini aku akan mengurungkan niatku untuk mendapatkan Chansung oppa!” gumamku dalam hati.

Tidak terasa bel masukpun berbunyi dan murid-mrid mulai berhamburan memasuki kelas masing-masing. Sebenarnya aku sangat tidak sabar menunggu bel istirahat.

Continue reading