Unwanted Wedding [Part-3]
“Ani, aku adalah kekasih Junho,” jawab Hyo Rin dengan tegas.
Junho segera menghampiri Hyo Rin lalu menariknya untuk keluar. Continue reading
Unwanted Wedding [Part-3]
“Ani, aku adalah kekasih Junho,” jawab Hyo Rin dengan tegas.
Junho segera menghampiri Hyo Rin lalu menariknya untuk keluar. Continue reading
Junho’s POV
Sudah beberapa hari ini aku lihat ‘pasangan hidup’ku ini selalu murung dan tidak bersemangat seperti biasanya. Sudah bebereapa minggu ini pula pangerannya tidak datang kemari untuk mengunjunginya. Apa itu penyebab sikap murungnya ini?
Seoul, South Korea
May 23, 2010 @ 8.00 KST
Seorang gadis berpostur tubuh tinggi, berambut panjang ikal yang digulung sedemikian rupa dengan beberapa hiasan rambut berbentuk bunga terpasang indah di rambutnya sedang berdiri menatap lurus ke arah cermin yang ada di depannya. Continue reading
Author: @gildaaa_
Genre: JiHyuk scene, Romance, Family
Main Casts:
Cast :
– Lee Taemin (Shinee)
– Choi Kae Rim
– Jung Yoogeun
– Junho (2PM)
(Choi Kae Rim POV)
“Ya! Tebak siapa aku.” seru seseorang seraya menutup kedua mataku.
“Aya.., lepaskan Taemin oppa. Aku sedang membaca.” Seruku padanya.
“Hh..” dengusnya kesal.
Ia pun duduk disampingku. Kulirik wajahnya. Ditekuk. Artinya dia marah.
“Tak seru. Tidak bisakah kau akting tidak tahu?” ujarnya.
“Maksud oppa aku harus bilang ’ah..ah.. aigo.. siapa itu? Aku takut.’ Begitu? Yang benar saja oppa.” Ujarku sambil terus membaca bukuku.
“Ah, sudahlah. Malas aku berdebat.” Ujarnya seraya menyadarkan badannya.
“Ada apa oppa kesini. Hal ajaib oppa mau masuk kedalam perpustakaan daerah seperti ini.” Ujarku.
“Sebenarnya aku juga tak mau kesini. Aku kesini untuk menjemputmu. Ayo kita makan malam.” Ujaknya.
“Oppa, ini baru pukul 5 sore. Yang benar saja.” Tolakku.
“Ayolah…” rajuknya.
“Hentikan oppa. Ini didalam perpustakaan.” Ujarku seraya mengisyaratkan ia untuk diam.
“Uh… menyebalkan! Kau tahu Kae Rim? Kau mirip unnie-ku.” Ujarnya kesal.
“Baiklah oppa. Ayo kita makan.” Ujarku kesal seraya menutup bukuku.
Pria ini, manja sekali. Padahal ia jauh lebih tua dariku 2 tahun. Aku pun mengisyaratkan ia untuk keluar duluan. Ia pun mengangguk. Segera kukembalikan buku itu dan segera menyusul Taemin oppa keluar.
“Baiklah makan apa kita?” tanyaku.
Tanpa basa basi. Tanpa menjawab pertanyaanku. Dengan cepat ia mengecup pipiku.
“Oppa? Apaan sih?” tanyaku kaget.
“Hehehehe. Ayo makan seafood.” Ajaknya seraya berjalan pelan mendahuluiku.
“Ah… oppa! Tunggu! Apa maksud kecupan oppa tadi?” tanyaku seraya mengejarnya.