6

After Story: I Love Him, Not You ~Siwon-Min Young~

Min Young’s POV

“aigoo lelah sekali hari ini” keluhku setelah menggantungkan foto pernikahanku dengan Siwon oppa didinding ruang tamu rumahku.

Siwon oppa sempat membawaku tinggal dirumahnya yang besarnya bukan main itu selama tiga minggu. Aku terlalu malas untuk naik-turun tangga dan berjalan jauh hanya untuk menuju kesebuah tempat dirumah itu.

Misalnya jarak dari kamar kami yang letaknya dilantai dua dengan dapur, rasa lelahnya sama seperti berjalan mengelilingi rumahku sebanyak 2 kali. Oleh sebab itu aku yang merasa tidak akan bisa beradaptasi dengan rumah itu memutuskan untuk pindah kembali kerumahku yang menurutku sangat nyaman untuk di huni oleh orang sepertiku.

Awalnya Siwon oppa tidak menyetujui keputusanku untuk pindah. Dia tidak merasakan apa yang aku rasakan. Belakangan ini dia yang sibuk dengan jadwalnya sering sekali pulang pagi atau kadang tidak pulang sama sekali, aku sangat kesepian! Ia langsung menuruti permintaanku saat aku bilang kalau aku akan pindah sendiri kalau ia tidak mau meninggalkan istananya itu bersamaku.

Aku lihat jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Aku segera mandi dan memasak untuk makan malam nanti. “yeobo, baik-baiklah dirumah. Malam ini mungkin aku tidak akan pulang” tiba-tiba aku teringat pesannya sebelum berangkat tadi. Haah.. baiklah, aku hanya akan memasak 1 porsi makanan.

“aish” keluhku saat melihat kulkas yang kosong. Aku lupa kalau aku belum belanja sama sekali. Daripada aku kelaparan, lebih baik aku ke dorm saja, pasti Wookie oppa sudah masak sesuatu untuk makan malam.

+++

Ting Tong~

Ting Tong~

‘kenapa tidak ada yang membukakan pintu?’ batinku. Mungkin mereka semua sedang ada jadwal. Aku berbalik mau meninggalkan tempat itu mencari makan diluar.

Continue reading

4

I Love Him, Not You… {Part 1}

Donghae’s POV

“oppa, apa aku boleh ikut melihatmu latihan hari ini?” tanyanya saat aku sedang terburu-buru melahap sarapanku karena memang aku sudah hampir terlambat untuk latihan hari ini.

Aku menggelengkan kepalaku dan beranjak ke dapur untuk mengambil minum.

“wae? Aku kan hanya ingin melihat kalian latihan” ucapnya menyusulku ke dapur.

“jinjja? Melihat latihan kami atau hanya melihat latihan Cho Kyuhyun?” aku sengaja menekankan pencucapan ‘kami’ dan ‘Cho Kyuhyun’.

“oppa jebal.. aku tidak akan mengganggu kalian latihan” pintanya dengan puppy eyesnya.

“geurae.. cepat ganti bajumu, oppa tunggu diluar” aku memang paling lemah dengan puppy eyes seorang Lee Min Young.

“gomawoyo oppaa~” jawabnya girang.

+++

Min Young’s POV

Untung saja kemarin oppa pulang dan tidur dirumah, aku jadi bisa berada disini sekarang (u,u) senangnyaa~ Cho Kyuhyun dimana kauu~

“Min Young-ssi?” panggil sebuah suara di belakangku.

“ah! Kyu oppa annyeong~” sapaku saat aku berbalik.

“sudah lama kau tidak kesini, bagaimana kabarmu?” tanyanya sambil mengelus kepalaku lembut.

Ah oppa, tolong jangan buat aku melayang.. “Min Young?” panggilnya membuatku tersadar.

“ah ne oppa, kabarku baik-baik saja. Aku bisa disini juga karena Donghae oppa tadi malam pulang” jawabku.

“oh ya hyung memang tidak ada di dorm tadi malam..”

“Kyuhyun-ah! Ppalli!” terdengar suara Leeteuk oppa memanggil.

“ye! Min Young, aku latihan dulu ya!” pamitnya langsung berlari ke pintu masuk.

“ne oppa! Hwaiting!” teriakku menyemangati.

Sebuah keberuntungan untukku menjadi adik dari Lee Donghae dan bisa berada diantara 13 lelaki tampan (^.^)v. Kebahagianku akan bertambah kalau ada Zhoumi oppa dan Henry. Yaah walaupun di album ke 4 ini hanya ada 10 member (T_T).

Setelah Appa meninggal, hanya aku dan Oemma yang tinggal dirumah, tapi Oemma memutuskan kembali ke Mokpo setelah aku lulus kuliah.

“Min Young-ssi, kenapa hanya berdiri disitu? Masuk saja, jangan malu-malu” ucap Siwon oppa yang baru keluar dari ruang ganti. Ia mengenakan kaos putih ketat tak berlengan membuatku terpaku melihat otot yang ada di lengannya.

“ne oppa..” jawabku sambil melangkahkan kaki masuk kedalam ruang latihan.

‘sadarlah Min Young! Kau tidak mungkin menyukai Siwon! Kau hanya menyukai Cho Kyuhyun!’ aku terus menggumamkan kalimat itu berulang kali di dalam hati karena selama latihan aku hanya melihat kearah Siwon oppa saja, bukan ke Kyu oppa (T^T).

“Min Young-ah mianhae, oppa tidak bisa mengantarmu pulang, manajer ingin membicarakan suatu hal dengan kami” ucap oppa sembari duduk disebelahku.

“baiklah, aku bisa pulang sendiri. Apa oppa akan pulang ke rumah?” tanyaku beranjak dari dudukku.

“molla, aku akan mengabarimu kalau aku tidak pulang. Hati-hati yaa dongsaeng oppa..” jawab oppa melambaikan tangannya padaku.aku hanya membalas lambaiannya dan berjalan keluar ruangan.

Karena sudah hampir malam aku memutuskan untuk menggunakan taksi.

TIIN TIIN~

“Min Young-ssi masuklah ke mobil..” sebuah mobil berhenti didepanku.

“Siwon oppa?” ucapku saat pengemudi mobil menurunkan kaca jendela mobilnya.

“cepat naik, udara akan mendingin” ucapnya lagi. Aku mengangguk dan langsung masuk ke mobilnya.

“kenapa oppa bisa pulang? Donghae oppa bilang manajer belum membolehkan pulang? Apa oppa melarikan diri?” tanyaku menyelidik.

“ani, aku sudah meminta izin untuk pulang duluan, aku harus ke lokasi syuting untuk besok” jawabnya mulai menjalankan mobilnya.

“ooh, tapi kenapa oppa menyuruhku masuk?” tanyaku lagi.

“lokasi syutingku searah dengan rumahmu, jadi ya sekalian saja” jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan.

Aku menggumam mengerti, dan setelah itu tak ada pembicaraan lagi. Siwon konsentrasi dengan setirnya, aku hanya memandangi jalanan. Tak terasa sudah di belokan rumahku.

“sampai sini saja oppa, gomawo atas tumpangannya” ucapku sembari membuka seat belt.

“choenmaneyo Min Young-ah..” jawabnya juga melepaskan seat beltnya dan bergegas turun dari mobil, membukakan pintu untukku.

Aku heran kenapa ia bersikap seperti ini, aku tau bahwa Siwon oppa memang seorang yang sangat sopan, tapi entah mengapa aku berharap ia hanya melakukan hal ini kepadaku saja.

“kamsahamnida oppa..” kataku dan segera turun dari mobil.

“cukup sekali saja berterimakasihnya” jawabnya memandangku dengan mata hitamnya yang lembut.

DEG

Omo~ mukaku pasti sudah seperti kepiting rebus. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku, tidak berani memandangnya.

“ah ye, sampai jumpa lagi oppa..” aku segera berbalik dan berjalan meninggalkannya.

Continue reading