“aku memilihmu..”
Aku tujukan pandanganku pada Kyu oppa. Ia menghampiriku sembari tersenyum lalu memelukku, “gomawo Min Young-ah..”
Siwon oppa menatapku kecewa, tapi lalu ia tersenyum dan meninggalkan dorm. Bukan tanpa alasan aku tidak memilihnya, jujur aku kecewa dengan sikapnya yang terkesan terburu-buru dan itu membuatku tertekan, sedangkan Kyu, ia cukup sabar menghadapiku, aku yang sangat tidak tegas. Mulai sekarang, aku akan mencoba menyayanginya seperti dia menyanyangiku, dan seperti aku menyanyangi Siwon.
+++
Kyuhyun’s POV
Ia memilihku, ini hal yang kurang bisa aku percaya, sungguh. Kami berjalan ke ruang tengah dan aku tidak menemukan Siwon hyung disana.
“aku rasa ada dua perayaan yang harus kita laksanakan malam ini” celetuk Yesung hyung tiba-tiba.
Aku mengerutkan keningku, “dua?”
Ia mengangguk dan menarik Ri Jung noona ke sampingnya, “kami akan menikah!” jawabnya dengan penuh semangat.
“jinjja? Chukkae hyung, noona!” sahutku.
“kalian, cepatlah menyusul” lanjut Yesung hyung. Aku menatap Min Young dan tersenyum padanya. Min Young hanya tersenyum simpul dan sedikit mengangguk.
Aku benar-benar merasa bahagia beberapa hari ini, aku kira Min Young yang sekarang adalah benar-benar kekasihku, beda dengan Min Young yang dulu. Aku rasa sekaranglah waktu yang tepat untuk meminta hal ini padanya.
Sebenarnya aku masih sering berpikiran yang tidak-tidak saat melihat Min Young dan Siwon hyung bertemu, aku takut kehilangan Min Young lagi.
Malam Sabtu ini semua member menghabiskan malamnya di dorm kecuali Siwon hyung yang sedang sibuk dengan dramanya yang baru. Ri Jung noona dan Min Young juga datang karena ajakan Yesung dan Donghae hyung.
Saat semua member sedang asik menonton tv aku menghampiri Min Young yang sedang mencuci piring di dapur. “jagiya..”
“ne?”
“apa besok kau ada acara?”
Ia menggeleng, “tidak ada, waeyo?”
“orangtuaku mengundang kita untuk makan malam bersama”
PRAANG!
Tiba-tiba Min Young menjatuhkan piring yang sedang ia lap. Aku langsung menghampirinya dan memunguti pecahan belingnya.
“oppa sudah biarkan saja, biar aku yang membersihkannya” ucapnya lalu ikut memungutinya.
“ada apa?” tanya Ri Jung noona dari pintu dapur. Min Young berdiri, “aniyo, tadi tidak sengaja aku menjatuhkan piringnya”
“aigoo, gwaenchana? Apa perlu aku bantu Min Young-ah?”
“gwaenchana, pekerjaanku sudah selesai” jawab Min Young.
Aku yang telah selesai membersihkan lantai, kembali menghampiri Min Young yang sedang meminum air dari gelasnya.
“Min Young-ah, bagaimana besok?” tanyaku lagi.
Ia menghela nafas lalu mengangguk, entah kenapa aku merasa ia tidak senang dengan ajakanku barusan. Ah, mungkin ia hanya gugup.
Aku mengusap rambutnya, “gomawo jagiya..”
“ah sudah jam 8, sepertinya aku harus pulang” katanya sembari berjalan keluar dapur. “biar aku antar” aku menahannya.
Ia menggeleng, “gomawo oppa, tapi besok pagi-pagi sekali kau ada jadwal, aku tidak mau kau bangun terlambat karena aku”
“gwaenchanayo, aku siapkan mobil ya”
“tidak usah, jam segini masih ada bis. Aku bisa pakai bis atau mungkin taksi”
Continue reading →