8

I Love Him, Not You {Part 8}

Min Young’s POV

“mianhae oppa, tapi.. aku rasa aku belum siap..” jawabku melepaskan tanganku dari pegangannya.

Aku memang belum siap, apalagi ia meminta hal ini sangat mendadak.

“baiklah, aku akan menunggumu..” ucapnya lemas.

“aigoo, oppa jeongmal mianhaeyo. Aku tau menunggu itu sangat tidak enak, aku harap kau tidak usah menungguku”

Ia menatapku, bibirnya tersenyum dipaksakan. Haah.. aku benar-benar tidak enak, “mianhae oppa, aku memang masih menyayangimu, tapi untuk berpacaran denganmu, mungkin tidak sekarang” ucapku lalu berjalan meninggalkannya.

Ting Tong~

“nee..” sahut Heechul oppa membukakan pintu dorm. Aku sempat heran saat melihat Heechul oppa, “apa aku salah lantai?” tanyaku padanya.

Ia melihatku heran, “apa aku tidak boleh kemari?” tanyanya balik. Ah ya berarti aku tidak salah lantai.

Aku masuk mendapati keadaan dorm yang sepi. “kemana Hae oppa?” tanyaku pada Heechul oppa yang sudah duduk disofa menonton tv.

“dikamar..” jawabnya singkat tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar tv.

Aku mengangguk lalu berjalan kearah kamar Hae oppa. Cklek.

Aigoo, berantakan sekali.

Continue reading

7

I Love Him, Not You.. {Part 7}

“aku memilihmu..”

Aku tujukan pandanganku pada Kyu oppa. Ia menghampiriku sembari tersenyum lalu memelukku, “gomawo Min Young-ah..”

Siwon oppa menatapku kecewa, tapi lalu ia tersenyum dan meninggalkan dorm. Bukan tanpa alasan aku tidak memilihnya, jujur aku kecewa dengan sikapnya yang terkesan terburu-buru dan itu membuatku tertekan, sedangkan Kyu, ia cukup sabar menghadapiku, aku yang sangat tidak tegas. Mulai sekarang, aku akan mencoba menyayanginya seperti dia menyanyangiku, dan seperti aku menyanyangi Siwon.

+++

Kyuhyun’s POV

Ia memilihku, ini hal yang kurang bisa aku percaya, sungguh. Kami berjalan ke ruang tengah dan aku tidak menemukan Siwon hyung disana.

“aku rasa ada dua perayaan yang harus kita laksanakan malam ini” celetuk Yesung hyung tiba-tiba.

Aku mengerutkan keningku, “dua?”

Ia mengangguk dan menarik Ri Jung noona ke sampingnya, “kami akan menikah!” jawabnya dengan penuh semangat.

“jinjja? Chukkae hyung, noona!” sahutku.

“kalian, cepatlah menyusul” lanjut Yesung hyung. Aku menatap Min Young dan tersenyum padanya. Min Young hanya tersenyum simpul dan sedikit mengangguk.

Aku benar-benar merasa bahagia beberapa hari ini, aku kira Min Young yang sekarang adalah benar-benar kekasihku, beda dengan Min Young yang dulu. Aku rasa sekaranglah waktu yang tepat untuk meminta hal ini padanya.

Sebenarnya aku masih sering berpikiran yang tidak-tidak saat melihat Min Young dan Siwon hyung bertemu, aku takut kehilangan Min Young lagi.

Malam Sabtu ini semua member menghabiskan malamnya di dorm kecuali Siwon hyung yang sedang sibuk dengan dramanya yang baru. Ri Jung noona dan Min Young juga datang karena ajakan Yesung dan Donghae hyung.

Saat semua member sedang asik menonton tv aku menghampiri Min Young yang sedang mencuci piring di dapur. “jagiya..”

“ne?”

“apa besok kau ada acara?”

Ia menggeleng, “tidak ada, waeyo?”

“orangtuaku mengundang kita untuk makan malam bersama”

PRAANG!

Tiba-tiba Min Young menjatuhkan piring yang sedang ia lap. Aku langsung menghampirinya dan memunguti pecahan belingnya.

“oppa sudah biarkan saja, biar aku yang membersihkannya” ucapnya lalu ikut memungutinya.

“ada apa?” tanya Ri Jung noona dari pintu dapur. Min Young berdiri, “aniyo, tadi tidak sengaja aku menjatuhkan piringnya”

“aigoo, gwaenchana? Apa perlu aku bantu Min Young-ah?”

“gwaenchana, pekerjaanku sudah selesai” jawab Min Young.

Aku yang telah selesai membersihkan lantai, kembali menghampiri Min Young yang sedang meminum air dari gelasnya.

“Min Young-ah, bagaimana besok?” tanyaku lagi.

Ia menghela nafas lalu mengangguk, entah kenapa aku merasa ia tidak senang dengan ajakanku barusan. Ah, mungkin ia hanya gugup.

Aku mengusap rambutnya, “gomawo jagiya..”

“ah sudah jam 8, sepertinya aku harus pulang” katanya sembari berjalan keluar dapur. “biar aku antar” aku menahannya.

Ia menggeleng, “gomawo oppa, tapi besok pagi-pagi sekali kau ada jadwal, aku tidak mau kau bangun terlambat karena aku”

“gwaenchanayo, aku siapkan mobil ya”

“tidak usah, jam segini masih ada bis. Aku bisa pakai bis atau mungkin taksi”

Continue reading

9

I Love Him, Not You.. {Part 6}

Siwon’s POV

Aku turun dari kamarku dan berjalan malas ke ruang makan, aku lihat Oemma duduk sendiri di meja makan.

“selamat pagi Oemma” ucapku seraya menghampirinya. Ia menoleh dan tersenyum padaku.

Ia menahan tanganku saat aku beranjak pergi, aku menatapnya heran. “kau tau apa yang mau Oemma bicarakan”

Aku menghela nafas berat dan duduk di sebelahnya, “mianhae Oemma, aku belum bisa mengabulkan keinginanmu sekarang”

“waeyo? Kau sudah mengulur janjimu terlalu lama. Terakhir, kau bilang kau akan membawanya saat ulang tahunmu”

“ne, tapi aku pikir kami masih terlalu muda untuk menikah”

“Oemma belum memintamu untuk membawanya sebagai istrimu, paling tidak Oemma ingin melihat seperti apa gadis yang selalu kau ceritakan itu”

Aku tersenyum simpul, “aku pasti akan memperkenalkannya, secepatnya”

KRIIIING~

Oemma beranjak dari duduknya dan meninggalkan dapur untuk mengangkat telfon di ruang tengah.

Aku hanya melamun, memikirkan omongan Oemma barusan. Ya, gadis yang Oemma maksudkan memang Min Young, aku memang sudah berjanji akan membawa gadis pilihanku saat ulang tahunku pada bulan April yang lalu. Tapi apa boleh buat, sampai sekarangpun Min Young belum menjadi milikku.

Terakhir aku memintanya menjadi kekasihku ia malah terkena kecelakaan. Hal itu sangat membuatku merasa bersalah. Memang aku yang salah, Min Young masih kekasih Kyuhyun jadi bagaimanapun aku tidak bisa memaksakan kehendakku padanya.

Aku bangkit dari dudukku dan berjalan ke kamarku, aku putuskan untuk mandi lalu mengunjungi Min Young yang setauku masih ada di dorm.

Cklek. Tumben sekali pintu dorm tidak di kunci. Aku melhat sepasang sepatu wanita disini.

“dia tidak akan ketemu kalau kau tidak mencarinya!” aku mendengar suara perempuan dari dalam, tapi seingatku itu bukan suara Min Young. Aku langkahkan kakiku masuk dan kulihat betapa berantakan sekali dorm pagi ini.

Aku yang melihat Yesung hyung keluar dari kamarnya langsung menghampirinya, “ada apa hyung? Kenapa berantakan sekali?” tanyaku heran.

Yesung hyung langsung memelukku, aku yang bingung dan sedikit risih melepaskan pelukkannya. Aku lihat Ri Jung keluar dari kamar Yesung hyung.

“Ri Jung-ssi, sebenarnya ada apa?”

“Ddangkoma hilang saat ia membersihkan kandang mereka, sudah aku bilang jangan meletakkan barang di sembarang tempat!”

“Ddangkoma bukan barang, jagiya!” celetuk Yesung hyung tiba-tiba.

“aku kira ada rampok masuk, tapi syukurlah ternyata tidak ada apa-apa” ucapku lega.

Yesung hyung menatapku tajam, “Ddangkoma hilang, tapi kau malah bersyukur?!”

“mianhae hyung, bukan itu maksudku..”

“sudahlah jangan hiraukan dia” ucap Ri Jung sembari menarik Yesung ke dalam kamar.

Aku hanya bisa diam melihat kelakuan hyungku yang satu itu. Ah ya, aku jadi teringat tujuanku datang kemari.

Aku berjalan kearah kamar Donghae hyung dimana Min Young tidur. “kemana dia?” gumamku pelan saat mendapati Min Young tidak ada di kamar.

Aku periksa setiap kamar tapi aku sama sekali tidak menemukannya. Aku keluarkan ponselku, berniat ingin menelponnya.

Continue reading