0

Additional Part ~Park Chan Ji~

*Park Chan Ji’s POV

“Ah, mianhae” ucap lirih seorang gadis berambut pendek saat kami tidak sengaja bertabrakkan di toko CD langgananku. Apa dia menangis?

“Ani, gwaenchanha, aku yang salah” jawabku sambil memperhatikan matanya yang sedikit membengkak karena menangis.

“Gwaenchanhayo? Kalau boleh aku tahu, mengapa kau menangis agassi?” tanyaku khawatir melihatnya.

“Aku tidak apa. Maaf, aku belum mengenalmu” jawabnya sambil menghapus air matanya.

“Baiklah, kalau begitu kita kenalan dulu. Park Chan Ji imnida. Sekarang giliranmu agassi?” ucapku memperkenalkan diriku.

“Choi Soo Young imnida, tolong jangan panggil aku agassi lagi, panggil saja aku Soo Young” jawabnya seraya tersenyum simpul.

“Soo Young-ssi, apa kau bersedia menceritakan masalahmu padaku?” tanyaku ramah.

“Apa kau tidak keberatan?” ia balik bertanya padaku.

“Tentu saja tidak, bagaimana kalau kita pergi ke kedai kopi langgananku?” tawarku.

Setibanya di kedai, aku memesan hot chocolate, begitupun dengannya.

“Hm, kau bisa mulai bercerita sekarang” ucapku membuka percakapan.

“Hari ini adalah hari jadiku bersama pacarku, aku memintanya untuk bertemu di restoran Babtols siang tadi, setelah 2 jam menunggu, akhirnya dia datang, tapi dia tidak sendiri, dia menggenggam tangan seorang gadis. Aku tidak mengenal siapa wanita itu. Tapi tiba-tiba dia memperkenalkan wanita itu sebagai kekasihnya yang baru tanpa memperdulikan persaanku dia memutuskanku dan meninggalkanku begitu saja. Aku tidak mengerti kenapa ia bisa begitu tega padaku, padahal kami sudah berpacaran selama 3 tahun” jelasnya lalu ia kembali menangis.

“Hei, kenapa kau menangis lagi? Air matamu terlalu berharga untuk menangisi pria brengsek itu” ucapku mencoba menenangkannya.

“Sebrengsek apapun dia, aku masih mencintainya, walaupun sekarang aku sangat ingin menghilangkan perasaan ini” jawabnya masih terisak.

“Kau harus yakin bahwa kau bisa melupakannya. Aku akan membantumu untuk melupakannya” ujarku mantap.

Dia terlihat bingung dengan apa yang aku katakan barusan, “Maksudmu?” tanyanya.

“Ya, aku akan membantumu untuk melupakannya, agar kau tak menangis lagi. Mungkin kita bisa berteman?” jawabku.

Soo Young hanya mengangguk dan tersenyum lembut. Cantik..

“Gomawo Chan Ji” ucapnya.

“Choenmaneyo Soo Young ah~” akhirnya kami bertukar no telepon dan e-mail.

***

Bel sekolah berbunyi, semua murid memasuki kelasnya masing-masing termasuk aku.

“Hei Chan Ji ah~ bantu aku untuk mengerjakan kimia ya! Aku benar-benar muak dengan pelajaran itu” panggil teman dibelakangku, Ri Jung.

“Haha, baiklah Ri Jung ah~ tapi kau temani aku bertemu dengan teman wanitaku besok ya?“ jawabku, sekalian memintanya menemaniku bertemu dengan Soo Young besok sepulang sekolah.

Hwang seonsaengnim memasuki kelas dengan seseorang dibelakangnya, mungkin murid baru pindahan dari luar.

“Selamat pagi, kita kedatangan murid baru, dia baru pindahan dari Daegu. Silahkan perkenalkan dirimu, dan kau boleh duduk disebelah Shin Ri Jung” ujar seonsaengnim.

“Annyeonghaseyo, choneun Cho Kyuhyun imnida” ia memperkenalkan dirinya.

“Ah, ternyata anak ini yang bernama Cho Kyuhyun” gumamku dalam hati sambil melihatnya berjalan kearah kursi kosong disebelah Ri Jung. Aku pernah membaca namanya di sebuah koran bahwa dia memenangkan olimpiade matematika.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi.

“Hey Ri Jung ah~ kau mau ikut kami makan es krim di kedai es krim yang baru dibuka itu tidak?” tawar Ri Ra pada Ri Jung yang terlihat gelisah sedari tadi.

Dia hanya menggeleng dan berjalan meninggalkan kami.

“Baiklah, ayo kita pergi sekarang, ppalli!” ucap Min Young bersemangat.

Sepulangnya dari kedai es krim, aku langsung bergegas pulang. Aku ingin menghubungi Soo Young. Karena aku takut mengganggu akhirnya aku mengiriminya sms.

To: Soo Young agassi~

Tuesday, July 6, 2010 4:33 PM

Bagaimana kabarmu Soo Young ah?

Continue reading