3

Oemona..!! [One Shot]

Cast :

-Krystal ‘F(x)’

-Jessica ‘SNSD’

-Choi Seung Yun

(Krystal’s POV)

Aku melangkahkan kakiku dengan sebal. Dimalam sedingin ini, bisa-bisanya Jessica unnie menyuruhku membeli sabun cuci piring. Apa tidak bisa besok saja? Aku kan banyak tugas. Aku pun berjalan lemas kearah minimarket dengan mulut yang tak hentinya menggerutu. Kubuka pintu minimarket dan bergegas mencari apa yang kucari. Sekalian mencari camilan untuk menemaniku belajar. Saat semua bahan kudapatkan, aku pun bergegas kearah kasir. Kukeluarkan belanjaanku dari dalam keranjang.

“Selamat malam. Ada yang bisa saya bantu?” ujar seseorang.

“Ne.” ujarku seraya mendongakkan kepalaku kepadanya.

Saat-saat indah mulai menjalar dalam tubuhku. Aku tak pernah melihatnya sebelumnya. Wajahnya manis. Dari belakang, sorot cahaya lampu menyinarinya dengan terang. Seakan – akan tuhan menunjukan padaku, ‘Hai umatku! Inilah orang tampan’. Aku tak dapat mengedipkan mataku. Aku sangat menikmati saat-saat indah seperti ini hingga ia membuyarkan lamunanku.

“Hai, kau masih disana.” Candanya.

“Eh, ne. Mian.” Ujarku gelagapan.

“Ini saja?” tanyanya mulai mengambil belanjaanku.

“Aniyo. Eh…., maksudku Ne. Maksudku cukup ini saja.” Ujarku gugup.

Ia hanya tertawa kecil melihat tingkahku. Aku menunduk malu.

“Mian, bukankah ada ajumna disini? Eh, maksudku ajumna penjaga atau pemilik atau siapa..” ujarku semakin gugup.

“Ajumna pemilik minimarket ini?” tanyanya terus tersenyum.

Aku mengangguk kecil. Kutundukkan kepalaku karena takut ia melihat wajahku yang merah merona karenanya.

“Mulai sekarang aku kerja sambilan disini.” Jelasnya.

Aku girang sekali. Berarti sekarang aku akan sering bertemu dengannya.

“Oh, begitu.” Ujarku dengan senang yang ditahan.

Ia tersenyum padaku seraya memasukan belanjaanku kedalam kantung.

“Hm… kalau aku boleh tahu, namamu siapa?” tanyaku malu-malu.

Ia tersenyum padaku. Aku menatapnya dengan tatapan, ‘Ya tuhan…! Jangan tatap aku dengan tatapan itu!’.

“Choi Seung Yun.” Ujarnya.

Aku tertawa kecil mendengarnya.

“Whaeyo?” tanyanya.

“Aniyo. Cuma saja, seperti nama seorang yeoja.” Ujarku.

“Lalu kau pikir aku ini apa?” Ujarnya ramah seraya memberikan belanjaanku.

“Ah, Mian. Namaku Krystal. Tampaknya aku harus segera pulang. Unnieku pasti menungguku.” Ujarku hangat.

“Ne. silakan kembali lagi kesini.” Ujarnya ramah.

“Ne. Gasahamnida.” Ujarku sopan.

Aku pun bergegas keluar dari minimarket. Rasa dingin yang tadi kurasa hilang sudah terbawa rasa bahagia yang menjalar didalam tubuh ini. Ia tampan sekali. Dari semua namja yang pernah kulihat, kukenal, bahkan yang menyatakan perasaannya padaku, tak ada yang setampan ia. Paras seperti itu sangat jarang sekali kulihat. Wajah yang lonjong, kulit yang kuning, alis yang tajam, bibir yang tebal namun berkesan seksi, badan yang sigap. Sungguh ia idaman semua wanita. Aku pun melangkah dengan girang memasuki apartemenku. Kubuka pintu tempatku tinggal. Didalam sudah ada wajah Jessica unnie yang menatapku dengan jengkel. Tapi aku tak peduli. Perasaan di dadaku seakan sudah memutuskan urat takutku.

Continue reading